Tidak bisa dipungkiri bahwa seks merupakan bagian alami dari kehidupan manusia, tanpa adanya seks tentu saja manusia tidak akan berkembangbiak. Tetapi membicarakan seks kadang merupakan hal yang masih dianggap tabu. Sebenarnya hal itu karena nilai dan budaya ketimuran bangsa Indonesia yang memegang teguh nilai-nilai dan budaya nenek moyang. Tidak ada salahnya menjaga nilai budaya dan tidak salah juga jika kita mempelajari tentang seks terutama jika menyangkut perilaku seks yang aman. Karena dengan perilaku seks yang aman dapat menjaga kesehatan diri sendiri dan pasangan.
Di balik kenikmatan dari seks terdapat tanggung jawab yang besar untuk memastikan keamanan dan kesehatan diri sendiri dan pasangan. Jika kita bicara soal keamanan dalam seks maka ada 2 hal yang penting yaitu kondom dan PreP.
Mungkin kondom merupakan hal yang lebih diketahui oleh banyak orang dibanding PreP. Pelindung karet ini sudah lama dikenal sebagai alat kontrasepsi yang handal.
Kondom, si pelindung karet, sudah lama dikenal sebagai alat kontrasepsi andalan. Kondom dapat mencegah dari kehamilan yang tidak diinginkan, tidak hanya itu saja apabila penggunaannya benar maka kondom juga dapat melindungi diri dari berbagai Infeksi Menular Seksual (IMS) dan Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Sementara itu PrEP (Pre-Exposure Prophylaxis) merupakan metode pencegahan HIV yang relatif baru. PrEP bekerja dengan cara meminum obat antiretroviral (ARV) secara rutin untuk menurunkan risiko tertular HIV. Biasanya metode PrEP digunakan apabila salah satu pasangan adalah ODHIV yang rutin terapi ARV dan/atau melakukan hubungan seks dengan tujuan ingin memiliki anak.
Kedua metode ini bagaikan kombinasi ganda dalam melindungi diri dari bahaya HIV, IMS, dan kehamilan yang tidak diinginkan. Apabila keduanya dilakukan maka kita akan mendapatkan double protection untuk memberikan tingkat keamanan yang lebih tinggi.
Mengapa Double Protection?
- Lebih efektif: Kombinasi kondom dan PrEP terbukti lebih efektif dalam mencegah HIV dibandingkan keduanya digunakan secara terpisah.
- Saling melengkapi: Kondom melindungi dari IMS yang tidak tercakup oleh PrEP, dan sebaliknya.
- Memberikan ketenangan: Double protection memberikan rasa aman dan ketenangan saat berhubungan seks, sehingga meningkatkan kenikmatan dalam berhubungan seks.
Membiasakan bicara seks dan ubah pola pikir tentang seks
Seperti yang telah disebutkan diatas masih banyak orang yang enggan membahas seks aman karena tabu dan bisa juga karena stigma. Padahal edukasi dan komunikasi merupakan kunci utama dalam meningkatkan praktek seks yang aman. Pola pikir yang cenderung menganggap seks itu hal yang negatif dapat mencegah penyebaran edukasi tentang seks yang aman dan perlu diketahui juga bahwa:
- Seks aman bukan hanya tanggung jawab perempuan, tetapi juga laki-laki.
- Membicarakan seks aman bukan berarti “nakal“, tetapi menunjukkan kepedulian terhadap diri sendiri dan pasangan.
- Seks aman adalah bagian dari hubungan yang sehat dan bertanggung jawab.
Untuk itu sosialisasi tentang kondom dan PrEP perlu terus digalakkan melalui berbagai platform, seperti media sosial, edukasi di sekolah, puskesmas dan tentu saja didalam komunitas. Informasi yang mudah diakses dan dipahami akan membantu masyarakat mengambil keputusan yang tepat terkait kesehatan seksual mereka.
Perlu diingat bawah seks yang aman bukan hanya menghindari resiko, tetapi juga tentang menikmati keintiman dengan penuh rasa cinta, tanggung jawab dan nyaman
Tidak perlu malu untuk membicarakan seks aman dengan pasangan, keluarga, dan teman. Jika merasa sudah waktunya akan lebih baik juga bagi orangtua untuk membicarakan seks yang aman kepada anak-anak agar mereka paham. Berbagi informasi dan edukasi dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih terbuka dan positif tentang seksualitas.