Please ensure Javascript is enabled for purposes of website accessibility

Peduli, Inklusi, Solidaritas, Meraih Harapan

Montov

Hari ke 3: Mengisi Sesi di Women Networking Zone

  • 23 Juli 2024
  • 4 menit waktu baca

oleh Eva Dewa

Bagikan

Munich, 22 Juli 2024 – Hari ini seperti biasa, kami bangun pagi, kemudian sarapan, dan bersiap untuk menuju AIDS Conference lagi untuk membuka Global Village Booth kami dan menghadiri beberapa sesi di sana. Kali ini, kami juga berencana menghadiri upacara pembukaan AIDS Conference pada sore hari waktu setempat.

Kami tiba di venue conference dan langsung menuju area Global Village. Setiap orang yang memiliki badge pass sebagai Global Village exhibitor diperbolehkan masuk ke area booth satu jam sebelum dibuka untuk umum.

Diskusi panel ICW Asia Pacific

Setelah menghabiskan beberapa jam di booth, salah satu teman kami menghampiri dan meminta Eva untuk mengisi sebuah sesi di Women Networking Zone, yaitu ruang di mana komunitas-komunitas yang bekerja dalam isu perempuan hadir dan berkumpul untuk membahas banyak hal terkait isu yang sama dengan dinamika yang berbeda-beda di tiap negara. Eva saat itu berbicara sebagai salah satu panelis tentang tantangan yang dihadapi perempuan yang hidup dengan HIV dan keterlibatannya dalam isu-isu feminis, bersama dengan koordinator regional ICW Asia Pacific dan satu orang lainnya dari AWID (Association for Women’s Rights in Development).

Berfoto setelah sesi di ICW Asia Pacific
Berfoto setelah sesi di ICW Asia Pacific

Selama Eva meninggalkan booth untuk mengisi sesi tersebut, Liza bertugas menangani semua pengunjung yang datang ke Global Village Booth kami. Hari ini, seperti biasa, pengunjung datang tanpa henti hingga sore hari sebelum kami akhirnya memutuskan untuk beristirahat dan kemudian menutup booth.

Sekitar pukul 3 sore, kami memutuskan untuk menutup booth dan meninggalkan beberapa informasi serta kartu nama di atas meja agar pengunjung yang masih datang tetap dapat mengakses informasi meskipun kami sudah tidak berada di sana. Kami kemudian berjalan menuju toko kelontong di area gedung konferensi untuk membeli makan siang dan memutuskan untuk duduk di area taman untuk beristirahat sembari menunggu upacara pembukaan yang akan berlangsung pukul 5 sore waktu setempat.

Upacara Pembukaan AIDS 2024

Pada sesi upacara pembukaan AIDS Conference kali ini, akan dimoderasi oleh dua wanita hebat, yaitu aktris dan presenter Jerman Annabelle Mandeng dan Duta Besar UNAIDS untuk EECA Vira Brezhneva. Prosesi ini dimulai dengan momen hening untuk menghormati staf kesehatan garis depan dan relawan kemanusiaan di seluruh dunia dan diakhiri dengan penampilan tarian rakyat tradisional Bavaria oleh The Schwuhplattler.

Baca juga:  Inovasi Edukatif Melalui Teater Inklusi

Pada sesi ini juga hadir beberapa pembicara untuk memberikan sambutan dan pidato, di antaranya Presiden International AIDS Society dan ketua konferensi Sharon Lewin; Cristoph Spinner; Andriy Klepikov; Kanselir Jerman Olaf Scholz yang menyoroti kepemimpinan Jerman dalam tanggapan terhadap HIV; Direktur Eksekutif UNAIDS Winnie Byanyima yang menjelaskan posisi dunia dalam mencapai target HIV 2030; serta aktivis hak asasi manusia dan transgender dari Uganda Jay Mulucha yang menanggapi tema konferensi kali ini, yaitu ‘put people first’ dalam tanggapan terhadap HIV.

Banyak hal yang kami dapatkan saat berlangsungnya upacara pembukaan tersebut. Salah satunya adalah ketika seorang aktivis hak asasi manusia yang juga transgender dari Uganda menjelaskan bahwa hidup dengan HIV di Uganda sangatlah sulit. Mereka sering kali menerima ancaman yang dapat membahayakan hidup mereka jika mereka membuka status HIV mereka kepada publik.

Lenacapavir dari GILEAD

Hal menarik lainnya adalah saat Direktur Eksekutif UNAIDS, Winnie Byanyima, berkomentar tentang penemuan terbaru oleh GILEAD, yaitu terapi antiretroviral injeksi Lenacapavir. Pada kesempatan tersebut, Winnie Byanyima berbicara tentang bagaimana penemuan terapi antiretroviral terbaru ini dapat memberikan dampak signifikan dalam mengurangi stigma yang dihadapi oleh orang-orang muda dan remaja HIV di Afrika. Mereka sering kali harus mengonsumsi terapi antiretroviral setiap hari secara tersembunyi untuk memastikan tidak ada yang melihat, karena stigma dan diskriminasi yang mereka hadapi dalam kehidupan sosial sangat menakutkan dan bahkan bisa mengancam nyawa mereka hanya karena mereka hidup dengan HIV.

Lenacapavir adalah terapi antiretroviral jangka panjang yang memungkinkan efektivitas terapi selama 6 bulan. Ini berarti orang yang hidup dengan HIV hanya perlu menerima dua kali injeksi per tahun. Namun, menurut Winnie Byanyima, terapi ini hanya dapat diakses oleh negara-negara kaya dan bukan untuk negara-negara dengan ekonomi rendah, karena harga setiap satu kali injeksi Lenacapavir berkisar pada USD $20.000.

Demonstrasi di AIDS 2024

Sama seperti konferensi AIDS sebelumnya, demonstrasi di AIDS 2024 diperbolehkan. Protes-protes ini pasti terjadi disetiap pembukaan AIDS Conference. Jika tahun 2022 kemarin banyak orang Afrika yang protes karena banyak yang tidak lolos VISA maka tahun ini yang banyak protes adalah Transgender. Mereka memprotes karena banyaknya orang-orang transgender yang tidak diikutsertakan kedalam AIDS 2024.

Anda berada di wilayah Yogyakarta dan terpapar HIV?

Jangan takut untuk menghubungi Pita Merah Jogja dan kami akan memberikan pendampingan serta informasi apa yang harus Anda lakukan. Apabila Anda dari luar Yogyakarta juga dapat menghubungi kami, kami akan coba beri informasi sebisa kami.

Sebelumnya

Hari ke 2: Pembukaan Global Village AIDS 2024

Selanjutnya

Hari ke 4: Protes & Demonstrasi Kepada GILEAD