Please ensure Javascript is enabled for purposes of website accessibility

Peduli, Inklusi, Solidaritas, Meraih Harapan

Montov

Hari ke 4: Protes & Demonstrasi Kepada GILEAD

  • 24 Juli 2024
  • 3 menit waktu baca

Bagikan

Munich, 23 Juli 2024 – Suhu udara di Munich pada pagi hari biasanya terasa cukup dingin bagi orang-orang yang hidup di negara tropis. Begitulah yang kami rasakan setiap pagi selama berada di sini. Pagi ini kami agak terlambat untuk sarapan, baru keluar kamar pada pukul 08.00 waktu setempat. Kami segera menuju restoran hotel untuk sarapan, karena hari ini kami harus menghadiri ICW (International Community of Women Living with HIV) Members Update, yaitu acara di mana semua anggota dari ICW Global dari berbagai negara datang untuk memberikan update tentang situasi HIV pada perempuan dan anak di negara mereka serta berbagi cerita terkait kegiatan-kegiatan yang sedang dan akan mereka lakukan terkait advokasi, peningkatan kapasitas, rencana penelitian, dan lain sebagainya. Acara tersebut dijadwalkan akan dimulai pada pukul 08.45, kami hanya punya waktu sekitar 45 menit untuk menghabiskan sarapan dan berjalan menuju stasiun kereta. Perjalanan yang biasa kami tempuh untuk sampai di venue konferensi adalah sekitar 30 menit, itu berarti kami hanya punya waktu 15 menit untuk sarapan pagi ini. Kami tergesa-gesa tetapi dapat tiba di tempat acara tepat waktu.

Bersantai sejenak di Positive Lounge

Sesampainya di tangga menuju ruang pertemuan, kami bertemu dengan salah satu teman dari Australia yang juga anggota ICW Global. Dia memberi tahu bahwa acara tersebut telah diundur dan selanjutnya akan dilaksanakan di Women Networking Zone pada pukul 10.50. Karena masih ada waktu, kami memutuskan untuk pergi ke Positive Lounge (tempat yang disediakan oleh IAS sebagai penyelenggara acara) untuk bersantai sambil menikmati segelas kopi atau teh hangat, bekerja, dan bahkan ada fasilitas untuk pijat refleksi gratis serta pojok untuk mewarnai gambar sebagai tempat bersantai dan mengembalikan semangat setelah seharian mengikuti berbagai kegiatan di konferensi.

Pembicara di Women Networking Zone

Women Networking Zone
Women Networking Zone

Eva sedang ada sesi pada Women Networking Zone, Eva menjadi salah satu pembicara pada sesi berjudul “My Messy Canvas: Art, Activism and HIV” acara ini di selenggarakan oleh ICW Global dan bagian dari rangkaian HIV Science as Art, jadi reservasi Eva digunakan oleh teman dari IAC.

Baca juga:  HIV Tidak Mengurangi Martabat Saya Sebagai Perempuan

Menikmati pijat gratis

Selama Eva mengisi sesi di Women Networking Zone, Liza menikmati fasilitas pijat, karena sebelumnya kami sudah reservasi jam 13.40. Kami datang ke Positive Lounge dan menunjukkan kartu reservasi, kemudian kami akan ditunjukkan ruangan untuk pijat dan sudah ditunggu oleh terapis sesuai dengan nama kami. Kami masuk ruang pijat yang nyaman dan privat (terapisnya laki-laki, jadi Liza yang berjilbab ditanya oleh petugas reservasi apakah nyaman dengan terapis laki-laki). Lalu kami akan ditanya bagian mana yang butuh dipijat. Karena ingin dipijat bagian bahu, ditanya lagi bahu kanan atau kiri, posisi tengkurap atau baring. Durasi pijat sekitar 15 menit. Cukup enak dan bahu jadi lebih rileks. Tekanan pijatan juga ditanya apakah terlalu kuat atau tidak. Ini sangat bermanfaat bagi teman-teman yang kelelahan saat mengikuti sesi atau berkeliling di hall yang luas, bisa membuat badan yang lelah menjadi lebih rileks.

Protes dan demonstrasi kepada GILEAD

Peserta yang memprotes GILEAD karena tingginya harga Lenacapavir
Peserta yang memprotes GILEAD karena tingginya harga Lenacapavir

Seperti yang sudah kita ketahui pada satu hari sebelumya, GILEAD sebuah perusahaan biofarmasi di Amerika telah menemukan terobosan pengobatan HIV. Lenacapavir yang merupakan suntikan dan hanya butuh melakukan suntikan setiap 6 bulan sekali merupakan terobosan dalam pengobatan HIV. Hanya saja biayanya besar sekali sekali suntik biayanya USD$20.000 jadi dalam setahun biaya yang dikeluarkan adalah USD$40.000.

Protes ini terjadi karena GILEAD mematenkan obat mereka dan biayanya yang mahal. Padahal kalau dihitung-hitung biaya produksinya Lenacapavir hanya USD$40 saja. Mereka melakukan protes agar GILEAD tidak mematenkannya sehingga harganya bisa murah dan dapat diakses oleh siapa saja.

Tentang Penulis

Seorang Ibu rumah tangga yg senang memasak dan iseng motret sesuatu yang menarik. Kegiatan saat ini ibu rumah tangga, membantu teman-teman PDH yang mendapatkan KBG yg bingung untuk bercerita dan harus bagaimana saat menjadi korban kekerasan, memberikan edukasi tentang HIV dan AIDS pada masyarakat.

Anda berada di wilayah Yogyakarta dan terpapar HIV?

Jangan takut untuk menghubungi Pita Merah Jogja dan kami akan memberikan pendampingan serta informasi apa yang harus Anda lakukan. Apabila Anda dari luar Yogyakarta juga dapat menghubungi kami, kami akan coba beri informasi sebisa kami.

Sebelumnya

Hari ke 3: Mengisi Sesi di Women Networking Zone

Selanjutnya

Hari ke 5: Penutupan dan Selamat Tinggal AIDS 2024