Sebelum mengetahui lebih jauh tentang stigma & diskriminasi terhadap ODHIV (Orang dengan HIV/AIDS) maka kita perlu memahami terlebih dahulu pengertian dari kata stigma dan diskriminasi. Apa sih sebenarnya arti dari stigma & diskriminasi?
Pengertian stigma & diskriminasi
Stigma sendiri merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris yang jika diartikan secara harfiah kedalam bahasa Indonesia artinya adalah noda atau cacat. Apabila dijelaskan lagi dalam kehidupan bermasyarakat maka stigma bisa diartikan tidak setuju atau tidak suka masyarakat terhadap sesuatu yang berupa tindakan ataupun kondisi. Sementara menurut KKBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) stigma memiliki arti yaitu suatu ciri negatif yang ada dalam diri seseorang karena pengaruh lingkungannya. Kalau kita mengkaitkan dengan ODHIV maka kita perlu merujuk pengertian stigma menurut Kementrian Kesehatan yaitu suatu tindakan pemberian label sosial yang memiliki tujuan mencemari individu ataupun suatu kelompok orang dengan cara pandang yang buruk.
Sedangkan pengertian diskriminasi sendiri adalah tindakan, sikap, atau perilaku yang dilakukan oleh seseorang atau satu golongan untuk menyudutkan golongan lain dan biasanya dilakukan oleh satu golongan dengan populasi lebih besar ke golongan lain yang populasinya jauh lebih sedikit.
Jika kita melihat pengertian stigma & diskriminasi dan mengkaitkannya dengan ODHIV sebagai sesuatu yang negatif atau minoritas, maka pengertian keduanya sama. Dan tentu saja stigma dan diskriminasi terhadap ODHIV ini harus dihilangkan dalam kehidupan bermasyarakat.
Penyebab stigma & diskriminasi terhadap ODHIV
Stigma dan diskriminasi terhadap ODHIV sudah berlangsung dari dulu. Perjalanan panjang dan melelahkan dari berbagai pihak terus dilakukan untuk menghilangi stigma & diskriminasi tersebut. Di Indonesia sendiri bisa dikatakan bahwa stigma & diskriminasi terhadap ODHIV sudah jauh berkurang jika dibandingkan beberapa puluh tahun yang lalu, hanya saja memang masih belum 100% hilang. Penyebab-penyebab terjadinya stigma & diskriminasi terhadap ODHIV antara lain:
- Ketakutan dan Miskonsepsi: Ketika wabah HIV baru pertama kali muncul, pengetahuan akan HIV yang masih sangat terbatas dan ketakutan membuat orang-orang salah kaprah tentang cara penularannya. Hal tersebut masih terjadi hingga saat ini, karena itu memang perlu edukasi keberlanjutan terhadap HIV.
- Sentimen Moral: Pada awalnya HIV dikaitkan sama kelompok-kelompok yang dianggap terpinggirkan, sehingga menyebabkan stereotip negatif dan akhirnya ODHIV yang disalahkan.
- Kurangnya Kesadaran: Bahkan hingga saat ini, masih banyak orang yang tidak punya informasi yang akurat tentang pencegahan dan pengobatan HIV. Sehingga mitos-mitos jaman dulu yang berbahaya tetap bertahan dan bahkan terjadi pada Tenaga Kesehatan yang tidak mendapat informasi yang benar.
- Kehilangan Visibilitas Sosial: Kisah-kisah positif tentang orang-orang yang hidup bahagia dengan HIV sering kali tidak terdengar, kisah-kisah sukses mereka bahkan kadang ODHIV yang sukses malah menutup diri untuk menghindari stigma & diskriminasi. Sehingga stereotip negatif tentang HIV terus diperkuat bahkan terkadang ada oknum yang memanfaatkan kesempatan ini semakin memojokkan komunitas HIV demi keuntungan pribadi.
Hal-hal yang perlu dilakukan untuk melawan stigma & diskriminasi terhadap ODHIV
- Edukasi dan Kesadaran: Kampanye edukasi secara terus menerus dengan memberikan informasi yang akurat tentang penularan, pencegahan, dan pengobatan HIV itu sangat penting. Komunikasi tatap muka dan jelas bisa menghilangkan mitos-mitos yang beredar dan memperkuat pemahaman kita terhadap HIV.
- Empati dan Simpati: Sadar akan cerita-cerita manusiawi di balik statistik dan menantang sikap diskriminatif. Kita harus selalu ingat bahwa orang-orang yang hidup dengan HIV itu manusia juga, dan mereka pantas dihormati dan diperlakukan dengan layak seperti manusia lainnya.
- Menggunakan Bahasa yang Inklusif dan Representatif: Hindari penggunaan bahasa yang menstigmakan ODHIV. Tidak lupa untuk mendukung representasi positif tentang orang-orang yang hidup dengan HIV di media dan percakapan umum. Sehingga pembicaraan tentang HIV bisa menjadi hal yang biasa dan tidak ada stereotip negatif.
- Dukungan dari Komunitas: Kita perlu menciptakan lingkungan yang mendukung supaya orang-orang dengan HIV merasa aman dan diberdayakan. Termasuk mengatasi diskriminasi di layanan kesehatan, perumahan, dan pekerjaan. Disini peran komunitas menjadi sangat besar untuk mendukung ODHIV.
- Tindakan Individu: Semua orang punya peran penting dalam menghancurkan stigma ini, dengan menantang prasangka kita sendiri, melawan diskriminasi, dan mempromosikan inklusivitas di komunitas kita.
Menghilangkan stigma & diskriminasi merupakan proses yang harus terus berjalan dan tentu saja membutuhkan kerja sama dari semua pihak. Dengan semakin berkurangnya stigma dan diskriminasi diharapkan ODHIV dapat hidup tanpa perlu takut akan adanya stigma dan diskriminasi.