Salah satu cara untuk meminimalkan penyebaran virus HIV adalah dengan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi). KIE sendiri bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan agar kita dapat menerapkan pola hidup sehat dan memiliki risiko yang rendah terhadap penularan HIV-AIDS, TB (Tuberkulosis) dan virus-virus lain. Secara umum tujuan adanya KIE dapat dibagi menjadi 3:
- Melaksanakan pendidikan dan memberikan informasi yang tepat dan benar tentang HIV/AIDS kepada masyarakat luas agar dapat mengembangkan sikap dan perilaku positif untuk melindungi dirinya dan orang lain dari penularan HIV.
- Mengembangkan jiwa dan semangat saling membantu dan non diskriminasi terhadap para mengidap HIV/penderita AIDS serta lingkungannya yang terdekat: isteri/suami, keluarga, teman sekerja dan sepergaulan.
- Memberikan penjelasan luas tentang Kebijaksanaan dan Strategi Nasional Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia serta pelaksanaannya sesuai situasi dan kondisi setempat.
Kelompok sasaran KIE
Ada beberapa kelompok masyarakat yang menjadi sasaran dari program KIE ini, tentu saja tiap kelompok masyarakat akan mendapatkan pemahaman yang berbeda-beda tentang KIE ini.
Masyarakat umum
Pengetahuan masyarakat umum tentang HIV & AIDS minimal harus memahami tentang cara penularan, kemungkinan dampak, cera pencegahan, serta pemberian informasi yang tepat dan benar.
Petugas kesehatan (Swasta, Pemerintah dan Masyarakat)
Bagi petugas kesehatan, pemberian informasi dasar tentang penularan dan penyebaran HIV serta cara pencegahannya, pemeriksaan untuk deteksi dini, motivasi pasien untuk pemeriksaan HIV sukarela dan melakukan konseling yang tepat. Melaksanakan kewaspadaan (universal precautions) dalam perawatan penderita untuk melindungi dirinya dan penderita lain.
Wanita dan remaja
Wanita dan remaja memiliki peranan yang sangat penting baik sebagai anggota masyarakat yang dalam kehidupan sehari-hari rawan terhadap penularan HIV & AIDS, tetapi juga berpotensi sebagai pendidik dan motivasi yang sangat ampuh.
Orang beresiko tinggi
Orang-orang yang pekerjaan atau gaya hidupnya menyebabkan mereka menghadapi kemungkinan resiko lebih tinggi untuk ketularan dan menularkan HIV seperti misalnya: para tuna susila, pasangan dari suami/isterinya, pecandu narkotika jarum suntik dan orang-orang tertentu yang karena pekerjaannya menyebabkan dia terpisah dari keluarga untuk waktu lama dan melibatkan diri dalam hubungan seksual dengan “pasangan sementara”.
Penderita HIV & AIDS
Sedangkan bagi penderita HIV & AIDS mereka dapat diberi pengetahuan tentang hidup dengan penyakitnya dan cara-cara untuk mencegah penularan kepada orang lain.