Kelompok Pita Merah Jogja bersama Jejaring untuk Advokasi turut melakukan koordinasi terkait penolakan warga terhadap seorang ODHIV di salah satu wilayah di Kota Jogja.
Pertemuan ini dihadiri perwakilan Warga Peduli AIDS (WPA), PKBI Kota Yogyakarta, Yayasan Kebaya Yogyakarta, Lurah, Dokter Puskesmas setempat, CD Bethesda dan KPA DIY. Warga yang diwakili oleh ketua RT setempat dan perwakilan komunitas warga mengungkapkan, penolakan yang terjadi ternyata bukan karena status HIV orang yang ditolak, namun karena berbagai perilaku tak terpuji yang pernah dilakukan dimasa lalu.
Dalam kasus permasalahan sosial ini memang membutuhkan pendekatan ekstra untuk memberikan pemahaman pada masyarakat setempat dan memberikan masyarakat waktu untuk memahami perkaranya. Memang hal ini tidaklah mudah dan perlu waktu agar masyarakat bisa menerima.
Pelajaran yang dapat diambil dari kasus ini adalah stigma ataupun diskriminasi terjadi tidak hanya karena status HIV, tetapi juga terjadi karena faktor lain, seperti konflik sosial dan perilaku tak terpuji dalam bermasyarakat.
Meskipun begitu, penolakan warga tersebut tetap tidak dibenarkan sehingga perlu diberi penjelasan dan pemahaman. Selain itu dalam penanganan kasus ini adalah pentingnya jejaring dan kolaborasi lintas sektor agar kasus serupa serta kasus lain yang terjadi di masyarakat sekitar kita dapat diselesaikan dengan baik.
Dalam kasus ini Pita Merah dan jaringan berkomitmen untuk mengawal pemberian edukasi dan pemahaman ke masyarakat untuk bisa menerima ODHIV tersebut. Pita Merah berharap agar kasus-kasus stigma dan diskriminasi terhadap ODHIV dapat ditekan di wilayah Yogyakarta dengan memberikan edukasi-edukasi tentang HIV & AIDS terhadap masyarakat.