Please ensure Javascript is enabled for purposes of website accessibility

Peduli, Inklusi, Solidaritas, Meraih Harapan

Montov

Semua Hal yang Perlu Diketahui Tentang IMS (Infeksi Menular Seksual)

  • 11 November 2023
  • 4 menit waktu baca

Bagikan

Mungkin Anda pernah mendengar istilah STD (Sexually transmitted disease), ya STD kalau dalam bahasa Indonesia adalah IMS. Sebelum mengetahui IMS lebih dalam, akan lebih baik apabila kita mengetahui pengertian IMS terlebih dahulu. IMS adalah singkatan dari Infeksi Menular Seksual yaitu kelompok infeksi yang menular melalui hubungan seksual. IMS mengakibatkan penyakit pada alat kelamin dan atau tubuh secara keseluruhan.

Cara penularan IMS dan dampaknya

Sesuai dengan namanya, sebagian besar IMS tertular melalui aktivitas seksual dengan senggama seperti penis dengan vagina, penis dengan anus ataupun penis dengan mulut. IMS juga menular melalui kontak antar kulit (kutil & herpes) dan juga kontak antar selaput lendir (sifilis, klamidia, gonore & trikomoniasis). IMS juga dapat menular melalui darah seperti HIV, HBV dan sifilis.

Bahkan beberapa IMS dapat ditularkan dari Ibu yang terinfeksi kepada janin atau bayinya. Biasanya bayi yang baru lahir terkena radang pada matanya atau biasa disebut Konjungtivitis neonatorum.

Dampak IMS sendiri tidak hanya mempengaruhi alat kelamin saja tetapi juga dapat berdampak ke psikologis penderita. IMS yang tidak diobati bisa menyebabkan kondisi parah termasuk kemandulan dan masalah lain terkait dengan kehamilan, kelahiran dan pada bayi. Pada perempuan, IMS juga dapat menyebabkan sakit rongga panggul yang kronis.

Yang paling penting adalah bahwa IMS dapat meningkatkan penularan HIV.

Hubungan IMS dengan HIV

Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa IMS dapat meningkatkan penularan HIV, karena seperti IMS salah satu cara penularan HIV adalah dengan hubungan seksual. Karena itu kita perlu mengetahui terlebih dahulu perilaku beresiko yang dapat mempermudah penularan IMS yaitu:

  • Berhubungan seks yang tidak aman dengan penderita IMS tanpa menggunakan kondom.
  • Mempunyai pasangan seksual lebih dari satu, berganti-ganti pasangan.
  • Melakukan hubungan seks secara anal, karena hubungan ini mudah menimbulkan luka.

Kalau kita perhatikan bahwa perilaku bersiko yang mempermudah penularan IMS sama dengan perilaku yang juga mempermudah penularan HIV. Karena itu jika kita melakukan perlaku yang beresiko mempermudah penularan IMS maka otomatis kita juga lebih beresiko terkena HIV.

IMS harus segera diobati apabila orang dengan HIV (ODHIV) juga kemudian menderita IMS, maka akan semakin melemahkan daya tahan dan kondisi tubuh sehingga semakin besar memungkinkan kondisi HIV menjadi AIDS.

Baca juga:  Vaksin COVID-19 dan HIV

Karena itu kita perlu mengetahui tanda-tanda dan penyebab IMS serta jenis IMS yang ada.

Jenis-jenis IMS

Etiologi IMS berasal dari organisme, yang beberapa diantaranya adalah:

    • Bakteri: Neisseria gonorrhoeae (GO), treponema pallidum (sifilis), chlamydia trachomatis, gardanella vaginalis, haemophilus ducreyi, donavania granulomatis, mycoplasma hominis, ureaplasma urealycum.
    • Virus: Herpes simplex, hapatitis B-C, HIV, HPV, CMV.
    • Protozoa: Trichomonas vaginalis.
    • Jamur: Candida albicans.
    • Ektoparasit: Phtirus pubis, sarcoptes scabei.

    Berikut ini penyakit-penyakit IMS yang ditimbulkan dari organisme tersebut:

    Gonorhe

    Biasa disebut kencing nanah yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae (GO). Gejala yang dialami seperti rasa nyeri saat kencing, keluarnya cairan kuning agak kental dari lubang uretra dan pada perempuan bisa tanpa gejala. Penularan terjadi melalui hubungan seksual dan dapat menyebabkan komplikasi seperti striktur uretra (penyempitan saluran kencing) dan kemandulan.

    Klamidiosis

    Klamidiosis disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Gejala yang dialami seperti rasa nyeri saat kencing, keluarnya cairan kuning encer dari lubang uretra dan bisa tanpa gejala. Penularan terjadi melalui hubungan seksual dan dapat menyebabkan komplikasi seperti striktur uretra (penyempitan saluran kencing) dan kemandulan.

    Herpes Genitalis

    Herpes genitalis disebabkan oleh virus Herpes simplex. Gejala pertama yang dialami seperti bintil-bintil berair berkelompok dan nyeri, setelah pecah akan meninggalkan luka kering & akan hilang sendiri. Virus ini akan kambuh lagi dengan gejala yang sama tetapi tidak senyeri gejala yang pertama. Gejala dapat kambuh karena faktor pencetus seperti stress, haid, minum alkohol berlebih dan hubungan seks berlebihan.

    Condiloma Akuminata

    Biasa disebut jengger ayam, kutil dikemaluan atau anus yang disebabkan oleh virus HPV. Banyak yang terinfeksi HPV tetapi tidak menimbulkan kutil dan tetap dapat menularkan melalui sentuhan kulit. Mesti kutil sudah dibuang, virus HPV tetap ada didalam tubuh.

    Sifilis

    Biasa disebut raja singa yang disebabkan oleh bakteri Treponema palidum. Pada stadium dini akan tampak luka tunggal pada kemaluan dan tidak nyeri. Apabila tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan pada otak & jantung. Pada stadium lanjut dapat menyebabkan kelainan pada kulit, syaraf, jantung dan pembuluh darah. Bagi perempuan yang hamil dapat menularkannya kepada janin yang menyebabkan cacat atau keguguran.

    Tentang Penulis

    Pita Merah Jogja adalah organisasi yang peduli dan inklusi yang fokus terkait isu HIV/AIDS dengan anggota yang terdiri dari ODHIV, ODHIV dengan Disabilitas, OHIDHA, ADHA dan orang yang peduli dengan isu HIV/AIDS di Yogyakarta

    Anda berada di wilayah Yogyakarta dan terpapar HIV?

    Jangan takut untuk menghubungi Pita Merah Jogja dan kami akan memberikan pendampingan serta informasi apa yang harus Anda lakukan. Apabila Anda dari luar Yogyakarta juga dapat menghubungi kami, kami akan coba beri informasi sebisa kami.

    Sebelumnya

    Perempuan dengan HIV dan Kanker Serviks

    Selanjutnya

    Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan